18 November 2015 | Kegiatan Statistik
Sensus Ekonomi 2016 telah menyongsong di depan mata. Sudah menjadi
kewajiban bagi seluruh insan BPS untuk turut menyebarluaskan mengenai
pelaksanaan sensus ini. BPS Provinsi Gorontalo telah berhasil menggelar sosialisasi
SE 2016 di tanggal 17 November 2015. Sosialisasi yang dikemas dalam bentuk
diskusi panel ini menggabungkan narasumber dari BPS Provinsi Gorontalo, Biro P2E (Pengendalian
& Pembangunan Ekonomi) Setda Gorontalo, dan APINDO (Asosiasi Pengusaha Indonesia)
Gorontalo. BPS memberikan pemaparan mengenai pelaksanaan sensus ekonomi, Biro
P2E menjelaskan mengenai penyusunan kebijakan pembangunan ekonomi melalui data dan
APINDO membahas tentang pemanfaatan hasil sensus ekonomi dan peranan dunia
usaha dalam mendorong pembangunan ekonomi.
Acara ini diawali dengan penyampaian laporan oleh Kepala Bagian Tata
Usaha, Wiesye, dan dilanjutkan dengan pembukaan oleh kepala BPS Provinsi
Gorontalo. Dalam pemaparannya, Kepala Bidang Statistik Distribusi, Asman,
menyampaikan bahwa suksesnya sensus ini ditentukan oleh kualitas hasil data,
dan hal tersebut sangat dipengaruhi oleh jawaban responden dalam menjawab
pertanyaan petugas. Melalui forum diskusi ini pula, pengusaha sepakat bahwa pendataan
sensus ekonomi ini sangat penting dan bermanfaat. Ketua APINDO Gorontalo
menjelaskan bahwa dengan tersedianya hasil sensus ekonomi, para pengusaha dapat
memperoleh informasi mengenai celah peluang usaha yang potensial di suatu
wilayah. Ketua PHRI Gorontalo (Pengusaha Hotel dan Restoran Indonesia)
mengkritisi mengenai teknis pendataan sensus ekonomi, ia menyampaikan bahwa petugas
pendata harus dapat menyampaikan maksud pendataan dengan baik. “Kami dari
pengusaha akan memberikan jawaban. Tetapi jangan sampai ada petugas yang datang
ke perusahaan dan hanya menitip kuesioner untuk diisi” ucapnya.
Di akhir acara, Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Eko Marsoro sempat
diwawancarai oleh media massa mengenai urgensi pelaksanaan sensus ekonomi.
“Melalui sensus ekonomi, kami berharap dapat memberikan manfaat dalam menggali
potensi dan bahan evaluasi bagi pihak swasta; serta dapat memberikan arahan
kebijakan bagi pemerintah” katanya. Ia menambahkan bahwa pelaksanaan SE 2016 ini
membutuhkan dukungan dari pengusaha. Pelaku usaha yang terpilih menjadi responden,
diharapkan dapat memberikan informasi yang relevan dari segi keuangan, produksi
dan ketenagakerjaan.
Selain sosialisasi berupa seminar, sosialisasi SE 2016 juga
dilakukan dengan memasang berbagai atribut publisitas SE 2016. Atribut yang
didominasi warna orange sebagai warna trademark
SE pun telah terpasang di Kantor BPS Provinsi dan Kab/Kota di Gorontalo. Bahkan
BPS Kabupaten Bone Bolango memodifikasi mobil dinasnya menjadi branding mobil SE dengan balutan warna
orange, tulisan SE2016 dan maskot bung itung. “Warna dan desain dibuat menarik,
ketika mobil dibawa bepergian jadi banyak yang membaca informasi yang tertera
di mobil. Bahkan sampai ada yang bertanya langsung pada saya” Ujar Rasjid
Masjur, Kepala BPS Kab Bone Bolango.[]
*) Serambi Madinah adalah sebutan untuk Provinsi
Gorontalo
Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik Provinsi Gorontalo
Jl. Prof. Dr. Aloei Saboe No. 117 Kota Gorontalo
Telp (0435) 834596; Faks (0435) 834597
Email: bps7500[at]bps.go.id