Bertempat di studio Pro 1 RRI Gorontalo, pada
Jumat 25 September 2020 BPS Provinsi Gorontalo menggelar talkshow dengan tema memanfaatkan bonus demografi untuk pembangunan
Gorontalo dalam rangka memperingati Hari Statistik Nasional 2020. Talkshow yang menghadirkan narasumber
Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Herum Fajarwati dan Dosen Universitas Negeri
Gorontalo, Basri Amin bertujuan untuk meningkatkan literasi statistik kepada
masyarakat serta memberikan sumbangsih ide untuk membantu pengambil kebijakan
tentang pemanfaatan bonus demografi. Dipandu oleh host Indah M. Machmoed, talkshow berdurasi 45 menit tersebut membuka layanan telepon
interaktif bagi masyarakat yang ingin bertanya kepada narasumber.
Herum menjelaskan pada tahun 2020 sampai 2030
Indonesia diprediksi akan mengalami kondisi jumlah penduduk pada usia produktif
(15-64 tahun) lebih besar dibanding
jumlah penduduk usia non-produktif atau biasa disebut dengan bonus
demografi. “Bonus demografi ini terjadi
karena adanya perubahan struktur penduduk di suatu wilayah disebabkan oleh
berhasilnya program KB beberapa tahun yang lalu sehingga menekan jumlah
pendududk di bawah usia 15 tahun, artinya karena tingkat kelahirannya semakin
rendah sehingga usia tidak produktifnya bisa ditekan jumlahnya dan yang
produktif pada kondisi atau waktu tertentu melebihi dari jumlah penduduk yang
tidak produktif” ungkap
Herum.
“Bonus demografi di Gorontalo, merupakan
peluang yang wajib untuk dimanfaatkan oleh apalagi Provinsi Gorontalo diprediksi
akan mencapai titik puncak bonus demografi (windows
of opportunity) terendah di Sulawesi yang mencapai angka 44%.” imbuh Herum
usai menjelaskan bonus demografi di Provinsi Gorontalo.
Dalam bonus demografi Provinsi Gorontalo harus
benar-benar memanfaatkan sumber daya manusia karena seperti yang diketahui
bahwa sumber daya alam Gorontalo tidak sekaya provinsi lain di Indonesia. Namun
dari data diketahui bahwa tingkat pendidikan di Gorontalo masih rendah, “Saat
ini masih banyak yang tingkat pendidikannya masih SMA ke bawah, sebagai
gambaran penduduk dengan tingkat pendidikan SMA ke bawah mencapai 67,37%
sedangkan yang lulus perguruan tinngi sekitar 10% dari total penduduk 1,2 juta
” kata Herum. Untuk menghadapi bonus
demografi mutu dari sumber daya manusia Provinsi Gorontalo harus ditingkatkan.
Sementara
itu Basri Amin menyinggung mengenai mutu sumber daya manusia terutama anak muda
(usia produktif). “Perlu ada semacam kepekaan, perlu ada perasaan gemas, perlu
semacam emosi untuk rindu kepada anak-anak kita yang memeluk masa depan yang
lebih baik”. Basri Amin juga
mengungkapkan bahwa anak muda adalah investor paling nyata dalam kemajuan
wilayah kita.
Di
akhir Herum Fajarwati mengatakan “now or
never” untuk memanfaatkan bonus demografi yang sedang dialami Provinsi Gorontalo. []diah/pras