Abstraksi
Jenis Industri Manufaktur
Mikro dan Kecil di Provinsi Gorontalo adalah industri Makanan, industri
Minuman, Industri Pengolahan Tembakau, industri Tekstil, industri Pakaian Jadi,
industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (tidak termasuk
Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya, industri
Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman, Industri Bahan Kimia dan Barang dari
Bahan Kimia, industri Barang Galian Bukan Logam, industri Barang Logam, Bukan
Mesin dan Peralatannya, industri Alat
Angkutan Lainnya, industri Furnitur, dan
industri Pengolahan Lainnya.
Pertumbuhan produksi
Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (IMK) Provinsi Gorontalo pada Triwulan II
tahun 2019 (q-to-q) mengalami penurunan sebesar 1,30 persen dibandingkan dengan
Triwulan I tahun 2019. Jenis industri yang mengalami penurunan produksi tersebut
adalah industri Makanan (-13,00%), Industri Pengolahan Tembakau (-18,79%), industri
Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (tidak termasuk Furnitur)
dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya (-0,75%), industri
Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman (-42,94%), industri Barang Logam, Bukan
Mesin dan Peralatannya (-2,79%) dan industri Pengolahan Lainnya (-4,09%).
Untuk pertumbuhan
Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (IMK) Triwulan II tahun 2019 dibandingkan Triwulan II
Tahun 2018 (y-on-y) masih mengalami kenaikan yang cukup signifikan sebesar 26,19
persen.
Untuk kategori IBS Pada Triwulan II tahun 2019,
pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (q-to-q) Provinsi
Gorontalo juga mengalami penurunan sebesar 5,64 persen dibandingkan dengan
produksi IBS triwulan I tahun 2019.
Jika dibandingkan
dengan triwulan II tahun sebelumnya (y-on-y) pertumbuhan IBS triwulan II tahun
2019 masih mengalami kenaikan sebesar 16,24 persen.