Diskusi Fokus Pemulihan Ekonomi, BPS Paparkan Sejumlah Data Strategis - Berita - Badan Pusat Statistik Provinsi Gorontalo

Untuk permintaan data maupun konsultasi dapat dilakukan dengan berkunjung langsung ke Pelayanan Statistik Terpadu BPS Provinsi Gorontalo (08.00-15.30 WITA), atau melalui layanan online Whatsapp (chat only) 0811-431-0075, email: pstgorontalo@bps.go.id atau bps7500@bps.go.id, layanan konsultasi online: s.bps.go.id/lakustik

Diskusi Fokus Pemulihan Ekonomi, BPS Paparkan Sejumlah Data Strategis

Diskusi Fokus Pemulihan Ekonomi, BPS Paparkan Sejumlah Data Strategis

30 November 2020 | Kegiatan Statistik Lainnya


Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Herum Fajarwati berkesempatan menjadi salah satu narasumber pada acara diskusi fokus yang digelar Dewan Riset Daerah (DRD) Provinsi Gorontalo. Kegiatan tersebut berlangsung di Gedung Tepi Sawah, Kota Gorontalo, pada Senin (30/11/2020) dengan mengangkat tema recovery ekonomi dan stabilitas daerah di masa pandemi. Acara yang diketuai oleh Ketua DPRD Provinsi Gorontalo, Paris RA Jusuf, tersebut dibuka langsung oleh Wakil Gubernur Gorontalo, Idris Rahim. Berkonsep diskusi panel, acara menghadirkan dua narasumber lainnya yaitu Kepala Bapppeda Provinsi Gorontalo, Budiyanto Sidiki, dan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo, Budi Widihartanto.

Dalam sambutannya Idris mengungkapkan, pandemi Covid-19 telah berpengaruh pada melambatnya pertumbuhan ekonomi baik secara nasional maupun daerah. Diungkapkannya, pada Triwulan I tahun 2020, pertumbuhan ekonomi nasional masih positif pada angka 2,97 persen, pada triwulan II turun menjadi negatif 5,32 persen dan pada triwulan III negatif 3,49 persen. Pertumbuhan ekonomi Gorontalo pada triwulan I juga masih positif pada angka 4,05 persen masih berada pada angka positif. Namun pada Triwulan II mengalami pertumbuhan negatif 0,27 persen dan Triwulan III negatif 0,07 persen, sehingga kita mengalami resesi ekonomi.
“Oleh karena itu sejak awal pandemi ini Pemprov Gorontalo segera mengambil langkah strategis dengan melakukan refocussing dan realokasi anggaran untuk penyediaan sarana prasarana kesehatan, program Jaring Pengaman Sosial, serta stimulus ekonomi bagi sektor UMKM,” tambah Idris.
Senada dengan Idris, dalam paparannya Herum mengungkapkan pada triwulan II dan III pergerakan ekonomi menurun dibandingkan dengan triwulan I, atau mengalami kontraksi. Kondisi ini sejalan dengan kondisi kasus covid-19 di provinsi Gorontalo dan adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). “Ada 2 kategori lapangan usaha yang sangat terdampak atau menurun akibat covid-19 yaitu 1) perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, 2) penyediaan akomodasi dan makan minum.” Ungkap Herum.

Herum mengungkapkan pandemi covid-19 juga memberi dampak pada kondisi ketenagakerjaan Provinsi Gorontalo. Berdasarkan Sakernas Agustus 2020 yang mengakomodir rekomendasi ILO, dari 893.745 penduduk usia kerja,  118.192 atau sekitar 13,22persen terdampak covid. Lebih rinci karena adanya covid-19 terdapat 6.310 orang menjadi pengangguran, 5.730 orang sementara tidak bekerja, 103.299 orang bekerja dengan pengurangan jam kerja, dan 2.853  angkatan kerja berubah menjadi bukan angkatan kerja. “Namun demikian bila dibandingkan dengan nasional, pertumbuhan ekonomi provinsi Gorontalo relatif lebih baik” pungkasnya.
Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik Provinsi Gorontalo

Jl. Prof. Dr. Aloei Saboe No. 117 Kota Gorontalo

Telp (0435) 834596; Faks (0435) 834597

Email: bps7500[at]bps.go.id

logo_footer

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik