Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo hadir sebagai narasumber dalam dialog Pro Aspirasi RRI Gorontalo dengan tema “Mengurangi Pengangguran di Gorontalo, Apa Strateginya” . Dialog yang dipandu oleh Budi Akantu itu berlangsung selama 1 jam, disiarkan secara live melalui kanal youtube RRI Gorontalo dan melalui siaran radio RRI, Senin (05/08/24).
BPS Provinsi Gorontalo memaparkan dari sisi data angka pengangguran di Provinsi Gorontalo, yang disampaikan oleh Ketua Tim Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan, Eka Nurdiyanto.
Perbincangan mengenai pengangguran kerap kali menjadi perdebatan dan permasalahan diberbagai daerah.
Eka Nurdiyanto menjelaskan bahwa BPS dalam mengukur data ketenagakerjaan dilakukan dengan Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS). Data hasil SAKERNAS dirilis oleh BPS sebanyak dua kali dalam satu tahun yaitu data yang menggambarkan kondisi ketenagakerjaan di bulan Februari dan bulan Agustus.
Pada rilis Kondisi Ketenagakerjaan Bulan Februari 2024, tercatat jumlah pengangguran di Provinsi Gorontalo sebesar 19,9 ribu orang. Jumlah ini menjadikan TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka) di Provinsi Gorontalo sebesar 3,05 persen. Secara nasional, angka tersebut menempatkan Provinsi Gorontalo pada urutan kelima terendah dari 38 Provinsi.
Meski begitu, terkadang rendahnya angka pengangguran di suatu wilayah itu sebenarnya tidak langsung menggambarkan kondisi ketenagakerjaan di wilayah tersebut sudah baik. Ada aspek-aspek lain yang perlu diperhatikan lebih jauh.
”Salah satu aspek yang perlu menjadi perhatian itu yakni mengenai produktivitas para pekerja, karena jika dilihat dalam data Sakernas Februari Provinsi Gorontalo Proporsi masyarakat setengah menganggur ternyata masih cukup tinggi”, ungkap Ketua tim Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan BPS Provinsi Gorontalo.
untuk mengurangi dan menekankan permasalahan pengangguran di Provinsi Gorontalo. Pemerintah Daerah terus melaksanakan berbagai inovasi.
Beberapa program yang dijalankan adalah terobosan program pemagangan Luar dan Dalam Negeri, pelaksanaan pelatihan dan Job Fair, serta penempatan tenaga kerja dengan kerja sama bersama Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia sulut-Gorontalo.
“Tentunya kami Pemerintah terus melaksanakan Inovasi dan berkolaborasi dan bersinergi dalam memberikan tempat bagi para pencari kerja sehingga angka pengangguran di Gorontalo menurun”,ungkap Sabaruddin.
Selain BPS dan Disnaker Provinsi Gorontalo, Dialog Pro Aspirasi RRI turut menghadirkan narasumber dari pihak Akademisi Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Zainal Abidin Umar dan Perwakilan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Abdulrahim Umar.