High Level Meeting (HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Gorontalo - Berita - Badan Pusat Statistik Provinsi Gorontalo

Untuk permintaan data maupun konsultasi dapat dilakukan dengan berkunjung langsung ke Pelayanan Statistik Terpadu BPS Provinsi Gorontalo (08.00-15.30 WITA), atau melalui layanan online Whatsapp (chat only) 0811-431-0075, email: pstgorontalo@bps.go.id atau bps7500@bps.go.id, layanan konsultasi online: s.bps.go.id/lakustik

High Level Meeting (HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Gorontalo

High Level Meeting (HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Gorontalo

16 Maret 2021 | Kegiatan Statistik


Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Provinsi Gorontalo, Abdul Asman, hadir memaparkan perkembangan inflasi Kota Gorontalo pada acara High Level Meeting (HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Gorontalo di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo pada (16/03). Acara tersebut digelar dalam rangka mengevaluasi perkembangan  inflasi di Kota Gorontalo selama tahun 2020 dan awal tahun 2021, demi terjaganya kestabilan harga-harga  berbagai komoditas yang dikonsumsi serta untuk meningkatkan daya beli masyarakat di masa pandemi Covid-19.

Tingkat inflasi di Kota Gorontalo pada dua bulan pertama di tahun 2021 tercatat lebih tinggi dibandingkan tingkat inflasi nasional. BPS Provinsi Gorontalo mencatat inflasi Kota Gorontalo pada bulan Januari dan Februari yaitu sebesar 0,61 persen dan 0,22 persen sementara inflasi nasional mencapai 0,26 persen dan 0,10 persen. Menyikapi potensi inflasi di awal tahun 2021 yang tinggi, dalam sambutannya Wakil Gubernur Gorontalo, Idris Rahim, menginstruksikan TPID Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk mengimplementasikan prinsip 4K, yaitu menjaga Keterjangkauan harga, Kecukupan pasokan, Kelancaran distribusi, dan Komunikasi yang efektif.

Dalam paparannya Asman mengungkapkan, peningkatan inflasi pada dua bulan pertama 2021 dapat dimaklumi mengingat selama tahun 2020 kondisi harga berbagai komoditas barang dan jasa di Kota Gorontalo dapat dikatakan sangat “stabil”.  “Karena memang pergerakan harga-harga berbagai komoditas selama tahun 2020 cukup terkendali sehingga  mungkin di awal tahun 2021 ada semacam arus balik  kembali kepada kondisi  normal, sesuai dengan kembali meningkatnya permintaan konsumen.” tambahnya.

Terkait bulan Ramadhan yang semakin dekat Asman menjelaskan pergerakan harga komoditas-komoditas tertentu perlu dipantau agar inflasi tetap terkendali. “Distribusi dan ketersediaan beberapa komoditas kebutuhan pokok manyarakat yang penimbangnya dalam penghitungan inflasi cukup besar itu memang harus dipantau. Dalam arti jangan sampai terjadi kenaikan harga yang cukup besar. Sebagai contoh adalah  komoditas beras dan Barito (Bawang, Rica, dan Tomat). Secara umum beras itu dalam diagram timbang kita itu (penimbangnya) sekitar 4,15 persen. Ketika harganya bergerak naik,maka akan sangat mempengaruhi besaran inflasi kita. Tapi Alhamdulillah dalam tiga tahun terakhir harga beras kita stabil.” urainya.

Menutup acara tersebut, Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim menghimbau TPID untuk melakukan tindakan nyata dan terukur untuk menjaga kestabilan inflasi dan meningkatkan daya beli masyarakat pada masa pandemi Covid-19. “Saya minta kabupaten/kota agar melaksanakan operasi pasar dengan mengedepankan protokol kesehatan. Saya harapkan ini segera ditindaklanjuti dan dilaporkan setiap minggu secara tertulis ke TPID Provinsi,” pungkasnya.

Turut hadir Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo, Budi Widihartanto sebagai narasumber dan ketua harian TPID Kabupaten/Kota yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota se-Provinsi Gorontalo sebagai peserta.
Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik Provinsi Gorontalo

Jl. Prof. Dr. Aloei Saboe No. 117 Kota Gorontalo

Telp (0435) 834596; Faks (0435) 834597

Email: bps7500[at]bps.go.id

logo_footer

Hak Cipta © 2023 Badan Pusat Statistik