Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo mengikuti
rapat Koordinasi Daerah Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD)
se-Provinsi Gorontalo Tahun 2024, bertempat di hotel Grand Q, Kamis (12/09/24).
Rapat yang gelar oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) wilayah Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku Utara ini menggandeng lembaga pemerintah daerah, pemangku kebijakan hingga industri keuangan termasuk pelaku usaha
dalam rangka membahas literasi dan inklusi keuangan di Provinsi Gorontalo.
Mukhamad Mukhanif dalam rapat tersebut memaparkan materi tentang gambaran perekonomian Gorontalo. Ia menjelaskan PDRB Per-kapita Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Gorontalo dan Indonesia 2023. Gorontalo sebesar Rp.42,35 Juta sementara Indonesia Rp. 74,96 Juta.
Dari stuktur PDRB dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Gorontalo menurut Lapangan Usaha 2023, Mukhanif mengatakan tertinggi pertanian sebesar 37,75% dengan pertumbuhan ekonomi 4,23 %
Dari data tersebut menyebutkan Gorontalo merupakan Provinsi dengan kontribusi sektor pertanian terbesar kedua setelah sulawesi barat. Sementara di sektor industri Gorontalo terendah keempat.
Terkait hal ini Mukhanif mengatakan agar Provinsi Gorontalo dapat terus meningkatkan inovasi terhadapa pertumbuhan ekonomi, tidak hanya fokus dalam subsector pertanian namun pada subsector lainnya seperti Industri.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku Utara Robert Sianipar mengatakan pentingnya data yang disampaikan BPS sebagai gambaran OJK dalam berkontribusi meningkatkan upaya pemberantasan kemiskinan masyarakat.
"OJK sebagai lembaga jasa keuangan siap melakukan pembiayaan, melalui gambaran ekonomi yang disampaikan BPS dapat menjadi evaluasi kita dalam penyelarasan program dengan Pemerintah",ungkap Robert.