Rangkaian
Pelaksanaan Sensus Ekonomi 2016 (SE2016) tahap I telah selesai diselenggarakan.
Dalam rangka memperkenalkan dan memasarkan hasil pendataan, BPS Provinsi
Gorontalo mengadakan acara Launching
Hasil Pendataan Usaha SE2016 pada hari Rabu (24/5/2017) bertempat di Ballroom Maqna Hotel. Acara launching ini diadakan agar hasil
pendataan SE 2016 dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh berbagai stakeholder, baik dari pihak pemerintah
untuk menyusun & melaksanakan pembangunan; pihak akademisi untuk penelitian ilmiah; dan pihak pengusaha untuk
menyusun strategi usaha.
Acara ini
diawali dengan sambutan Kepala BPS provinsi Gorontalo, Eko Marsoro. Dalam
sambutannya, Eko menyampaikan “Hasil pendataan SE2016 menunjukkan bahwa jumlah
usaha di Provinsi Gorontalo tahun 2016 ada sebanyak 158.649 usaha. Ini artinya
dalam kurun waktu 10 tahun (2006 - 2016) pertumbuhan jumlah usaha Gorontalo
meningkat sebanyak 51,8%”. Disambung dengan materi dari keynote speaker oleh Sekda Provinsi Gorontalo yang dalam hal ini
diwakili oleh Husairin Roham. Pembukaan secara resmi dilakukan dengan launching booklet hasil pendataan SE2016 secara simbolis melalui penyerahan booklet dari Kepala BPS Provinsi
Gorontalo, kepada perwakilan Sekda Provinsi Gorontalo. Acara inti kegiatan ini
adalah diskusi panel dengan tajuk “Menakar Besaran Ekonomi Gorontalo dan
Akselarasi Pertumbuhannya”. Diskusi ini berlansung dengan 4 orang narasumber yang
terdiri dari Kepala BPS Provinsi Gorontalo; Kepala Bappeda yang diwakili oleh Irvan Katili; Ketua KADIN Provinsi Gorontalo, Fedriyanto Koniyo; Guru Besar
UNG, Syarwani Canon.
Diskusi panel
ini merupakan ajang curah pendapat (brain
storming) dari berbagai pemangku kepentingan. “Bagi para pengusaha tidak perlu
lagi membuat riset untuk kemajuan usaha. Gunakan saja data yang sudah ada dari
hasil SE2016 ini” ujar Husairin Roham. Harapannya hasil pendataan SE2016 dapat
dimanfaatkan oleh berbagai stakeholder
yang pada akhirnya bermuara untuk kesejahteraan rakyat. Sensus Ekonomi 2016
belumlah selesai, ada rangkaian SE2016-lanjutan di tahun 2017 dan 2018 untuk
mendata lebih rinci mengenai usaha terkait input-output, permodalan, distribusi
produk dan lainnya. (Adriyani Syakilah-Bidang Statistik Sosial BPS Prov. Gorontalo)