Release Date | : | May 2, 2016 |
File Size | : | 0.58 MB |
Abstract
Pada bulan April 2016, NTP (NTP Umum) Provinsi Gorontalo tercatat sebesar 104,82 yang mengalami penurunan sebesar 0,06 persen bila dibandingkan keadaan bulan Maret 2016 yang tercatat sebesar 104,89. NTP masing-masing subsektor tercatat sebesar 107,65 untuk Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P), 118,70 untuk Subsektor Hortikultura (NTP-H), 95,32 untuk Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-R), 101,44 untuk Subsektor Peternakan (NTP-T) dan 101,03 untuk Subsektor Perikanan (NTN).
Dari 10 provinsi di Kawasan Timur Indonesia 6 (enam) provinsi yang NTP-nya berada di atas angka 100. NTP tertinggi dicapai oleh Provinsi Sulawesi Barat dengan nilai sebesar 106,65 yang diikuti Provinsi Maluku Utara sebesar 105,34, Provinsi Gorontalo sebesar 104,82, Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 104,01, dan Provinsi Maluku sebesar 103,96, Provinsi Papua Barat sebesar 100,45. Nilai Tukar Petani terendah terjadi pada Provinsi Papua sebesar 96,14 diikuti Provinsi Sulawesi Utara sebesar 97,14, Provinsi Sulawesi Tenggara sebesar 98,62, dan Provinsi Sulawesi Tengah sebesar 99,48. NTP nasional sebesar 101,22 mengalami penurunan sebesar 0,10 persen dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 102,32.
Pada April 2016, terjadi deflasi di daerah perdesaan di Provinsi Gorontalo sebesar 0,37 persen. Deflasi terjadi karena adanya penurunan indeks harga pada kelompok konsumsi rumah tangga yaitu bahan makanan sebesar -0,47 persen, makanan jadi 0,52, perumahan -0,39 persen, sandang 0,16 persen, kesehatan 0,69 persen, pendidikan, rekreasi, dan olah raga 0,57 persen, dan transportasi dan komunikasi sebesar -2,73 persen.
Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Gorontalo pada April 2016 sebesar 117,52 atau turun sebesar 0,21 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.