output dari rakor ini diharapkan perbaikan data error bersama-sama dengan seluruh stakeholder terkait untuk data pertanian yang akurat”, Jelas Mukhamad Mukhanif.
Sebelumnya pendataan lapangan ST2023 sudah selesai pada akhir Agustus 2023 dan saat ini memasuki tahap verifikasi data hasil pengolahan. Selanjutnya, akan ada tahap diseminasi angka sementara ST2023 pada Desember 2023. Untuk itu, Mukhanif mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kontribusi seluruh pihak dalam menyukseskan Sensus Pertanian 2023.
“BPS Provinsi Gorontalo berkomitmen akan menciptakan data ST2023 yang berkualitas. Sehingga itu Saya sangat berterima kasih atas bantuan Gubernur, Bupati, Walikota hingga aparat desa dan tim pelaksana eksternal (OPD) baik Dinas Pertanian dan Dinas Kominfotik dan BPS Kabupaten Kota, karena pendataan berlangsung lancar dan mendapatkan respon yang baik dari masyarakat Gorontalo”,ungkap Mukhanif.
Sementara itu Sekda Provinsi Gorontalo, Budiyanto Sidiki dalam sambutannya mengharapkan agar verifikasi data harus dilakukan secara maksimal agar data terjaga kualitasnya. Ia juga meminta ada sinergitas yang baik dari BPS dan dinas yang terkait pertanian di Provinsi Gorontalo dalam melakukan verifikasi data secara akurat dan menyeluruh baik pada data komoditas pertaniannya maupun data karakteristik.
“Saya mengucapkan apresiasi kepada BPS Provinsi Gorontalo yang telah menyelesaikan tahapan pengolahan data sesuai dengan jadwal, yakni bulan Oktober ini dan pada hari ini kita melangkah pada tahapan yang tidak kalah pentingnya yakni verifikasi data hasil pengolahan. Tentunya ini tidak selesai di pertemuan ini saja, tetapi ada tindak lanjut yang harus dikonfirmasi kembali”, ungkap Budiyanto Sidiki.
Diketahui kontribusi sektor pertanian terhadap total PDRB Provinsi Gorontalo tahun 2022 adalah sebesar 37,98% dimana subsektor tanaman pangan memberikan kontribusi terbesar, yaitu 19,36% sementara kontribusi terkecil adalah subsektor kehutanan sebesar 0,71%.
Budi menjelaskan untuk saat ini, ada beberapa isu kunci pertanian dan pangan global yang perlu diperhatikan. Pertama adalah mengenai ketahanan pangan (food security), ketersediaan, akses, dan keterjangkauan pengetahuan dan adaptasi teknologi yang masih kurang menyebabakan tekanan permintaan pangan domestik yang terus meningkat dan yang kedua adalah isu terkait kualitas dan keamanan pangan (nutrition), di mana prevalensi stunting dan gizi buruk masih relatif tinggi di beberapa wilayah.
“Terkait hal itu, hasil ST2023 dapat menjawab isu dan tantangan pertanian tersebut terlebih sangat banyak manfaat yang bisa kita ambil dari hasil ST2023 diantaranya adalah memberikan gambaran yang komprehensif terkait pertanian di Indonesia, khususnya di Gorontalo sebagai daerah agraris”, jelasnya.
Rakor Verifikasi Data Hasil Pengolahan ST2023 akan berlangsung selama dua hari dimulai tanggal 16-17 Oktober 2023. Hari pertama diisi dengan pembukaan dan pemaparan materi, hari kedua efektif dilakukan diskusi komisi, yaitu Komisi Teknis, Komisi Administrasi, dan Komisi Sekretariat/Agro.