Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo Mukhamad Mukhanif mengikuti kegiatan Diseminasi Fiskal dan Moneter untuk Kajian Fiskal Regional (KFR) dan Laporan Perekonomian (LPP) Triwulan I Gorontalo Tahun 2024, bertempat di Aula kantor Bank Indonesia Gorontalo, Kamis (25/07/24).
Kegiatan yang digelar oleh Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Gorontalo bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Gorontalo itu dibuka langsung oleh Pejabat (Pj) Gubernur Gorontalo, Rudy Salahuddin.
Dalam Diseminasi tersebut dijelaskan Ekonomi Gorontalo pada triwulan I 2024 menunjukkan kinerja positif dan mengalami pertumbuhan sebesar 4,49 persen secara year on year.
Kepala BPS Provinsi Gorontalo Mukhamad Mukhanif dalam kesempatan itu turut menyampaikan pendapatnya bahwa Gorontalo merupakan provinsi dgn kontribusi Pertanian tertinggi kedua di Indonesia setelah Sulawesi Barat. Meski begitu jenis subsektor yang memberikan kontribusi tertinggi dua daerah itu jauh berbeda. Gorontalo tertinggi dalam subsektor pertanian tanaman pangan, sementara Sulawesi Barat tinggi dalam Perkebunan.
“Kontribusi subsektor tanaman pangan tertinggi di Indonesia 22 persen, tetapi harus di sadari bahwa tanaman pangan tidak seproduktif secara nilai ekonomi dengan perkebunan ”,jelas Mukhanif.
Sehingga hal ini dikatakan Mukhanif menjadi perhatian seluruh pihak, khususnya pimpinan daerah yang akan datang, untuk tidak hanya terpaku dalam subsektor tanaman pangan tetapi lebih meningkatkan alternatif subsector lainnya agar pertumbuhan ekonomi Gorontalo lebih cepat.
Selain kontribusi pertanian, Mukhamad Mukhanif juga menanggapi kajian fiskal regional.
"Realisasi Belanja Modal itu dapat memicu pertumbuhan ekonomi. Untuk itu realisasi belanja modal yang rendah perlu ditingkatkan secara maksimal dengan mengidentifikasi permasalahannya’,imbunya.