Tanggal Rilis | : | 1 April 2016 |
Ukuran File | : | 0.47 MB |
Abstraksi
Pada
bulan Maret 2016, NTP (NTP Umum) Provinsi Gorontalo tercatat sebesar 104,89
yang mengalami penurunan sebesar 0,39 persen bila dibandingkan keadaan bulan Februari
2016 yang tercatat sebesar 105,30. NTP masing-masing subsektor tercatat sebesar
107,40 untuk Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P), 121,83 untuk Subsektor
Hortikultura (NTP-H), 95,21 untuk Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-R), 100,49
untuk Subsektor Peternakan (NTP-T) dan 99,66 untuk Subsektor Perikanan (NTN).
Dari
10 provinsi di Kawasan Timur Indonesia 5 (lima) provinsi yang NTP-nya berada di
atas angka 100. NTP tertinggi dicapai oleh Provinsi Sulawesi Barat dengan nilai
sebesar 106,11 yang diikuti Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 105,37, Provinsi Maluku
Utara sebesar 104,94, Provinsi Gorontalo sebesar 104,89, dan Provinsi Maluku sebesar 103,90. Nilai Tukar Petani
terendah terjadi pada Provinsi Papua sebesar 96,13 diikuti Provinsi Sulawesi
Utara sebesar 96,83, Provinsi Sulawesi Tenggara sebesar 99,31, Provinsi Sulawesi
Tengah sebesar 99,67, dan Provinsi Papua Barat sebesar 99,74. NTP nasional
sebesar 101,32 mengalami penurunan sebesar 0,89 persen dari bulan sebelumnya
yang tercatat sebesar 102,23.
Pada Maret
2016, terjadi inflasi di daerah perdesaan di Provinsi Gorontalo sebesar 0,73
persen. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada kelompok
konsumsi rumah tangga yaitu bahan makanan sebesar 1,18 persen, makanan jadi 0,59,
perumahan 0,31 persen, sandang 0,11 persen, kesehatan 0,04 persen, pendidikan,
rekreasi, dan olah raga 0,16 persen, dan
transportasi dan komunikasi sebesar -0,20 persen.
Nilai
Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Gorontalo pada Maret 2016
sebesar 117,77 atau naik sebesar 0,11 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.