Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) bersama Badan Pusat Statistik (BPS) siap berkolaborasi dalam mewujudkan Satu Data Indonesia di Provinsi Gorontalo.
Kesiapan untuk berkolaborasi itu disampaikan kepala Dinas Kominfotik Provinsi Gorontalo Rifli Katili dan kepala BPS Mukhamad Mukhanif, disela-sela pertemuan diruang kerja Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Selasa (01/08/23)
“Hari ini saya mengunjungi pak Mukhanif ingin menyamakan persepsi untuk pelaksanaan Satu Data Indonesia. Alhamdulillah selama ini Kominfo mendapatkan support yang luar biasa dari BPS baik dalam kebijakan makronya dan juga dukungan teman-teman statistisi yang selama ini menjadi narasumber, juga mendorong penguatan data sektor”, kata Rifli.
Rifli menjelaskan terkait dengan data Indonesia, ada 4 prinsip dasar yang harus dimiliki atau diperhatikan setiap daerah, diantaranya adalah Satu Standar Data (kualitas), Satu Metadata Baku, kemudian Interoperabilitas dan referensi Data. Selain keempat prinsip ini, Rifli juga mengatakan saat ini pihaknya bersama BPS telah menyusun daftar data prioritas di setiap organisasi perangkat daerah. Hal ini dilakukan mengingat data-data prioritas tersebut di daerah hingga saat ini belum terlihat.
“Manfaatnya apa? Pertama kita harus memastikan data itu dibutuhkan dan menjadi untuk pengambilan kebijakan dalam hal perencanaan dan itu nantinya akan menjadi sumber rujukan. Contoh ketika kita di forum rapat pimpinan diminta tentang data wisatawan, itu ditanya dan ternyata data itu tersedia tidak akurat dan sebagainya. Kemudian angka pengangguran yang tidak pernah menjdi data prioritas padahal harus jadikan rujukan penting untuk kita di daerah”, ungkap Rifli.
Sementara itu kepala BPS Mukhamad Mukhanif menyampaikan sebagai mitra Diskominfotik, pihaknya akan selalu memberikan dukungan dalam mewujudkan Satu Data Indonesia dengan berbagai Langkah-langkah strategis yang selama ini dilakukan, salah satunya adalah dengan melakukan pembinaan terhadap data sektoral.
“Jadi kita merasa sama-sama memiliki kewajiban moral. BPS juga sangat membutuhkan data-data sektoral, misalnya data terkait Pendidikan, kualitas siswa dalam proses pembelajaran. Jika data sektoral kuat maka data BPS akan semakin valid, jadi sama-sama memiliki kepentingan yang sama untuk saling berkolaborasi”, jelas Mukhanif.
Selain berdiskusi mengenai pelaksanaan Satu Data Indonesia, pada kesempatan itu Mukhanif mengajak Rifli Katili bersama jajarannya menyaksikan Press Rilis 5 Indikator statisitik Gorontalo. Turut hadir juga jajaran statistisi BPS Provinsi Gorontalo dan sejumlah awak media.